Kamis, 30 November 2017

ISO 9000, ISO 14000, UU No. 19 Dan HAKI




ISO 9000 dan ISO 14000
ISO 9000 merupakan suatu seri dari standar-standar internasional untuk sistem kualitas, yang menspesifikasikan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan untuk penilaian dari suatu sistem manajemen dengan tujuan untuk menjamin bahwa pemasok (perusahaan) akan menyerahkan barang dan / atau jasa yang memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
ISO 9000 adalah nama umum yang diberikan untuk manajemen yang berkualitas dan standar yang terjamin. standar terkini disebut ISO 9000: 2004. Standar tersebut mewajibkan perusahaan untuk menentukan kebutuhan pelanggan, termasuk pengaturan dan persyaratan hukum. Perusahaan juga harus membuat susunan komunikasi untuk menangani isu-isu seperti keluhan. Standar lain melibatkan kontrol proses, pengujian produk, penyimpanan, dan pengiriman. Meningkatkan kualitas adalah investasi yang dapat terbayar dalam hubungan pelanggan yang lebih baik dan penjualan yang lebih tinggi.
ISO 14000 adalah standar internasional untuk manajemen lingkungan yang berlaku untuk setiap usaha atau organisasi, terlepas dari ukuran, lokasi atau pendapatan. Standar-standar in dikembangkan oleh Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO), yang memiliki perwakilan dari komite seluruh dunia.
Kesimpulan yang bisa diambil yakni ISO 9000 lebih kepada kualitas produk yang dikeluarkan oleh perusahaan, sedangkan ISO 14000 menitikberatkan pada kualitas lingkungan dari tempat berdirinya perusahaan.
Penerapan ISO 9000 dan ISO 14000 adalah pada PT Isuzu Astra Motor Indonesia. Perusahaan ini mendapatkan ISO 9000 tahun 1994 dan ISO 14000 tahun 1998.

Penjelasan UU No. 19 dan Pelanggaran HAKI
UU No. 19/2002 ini sangat melindungi setiap ciptaan, di mana hak atas karya cipta sudah melekat pada hasil karya begitu ia diciptakan. Sehingga tidak perlu lagi didaftarkan seperti UU sebelumnya. Hanya masalah pembuktian saja jika ada pelanggaran hukum.
Hak Cipta berlaku pada ciptaan yang sudah dipublikasikan maupun belum/tidak dipublikasikan, dalam bentuk dan media apapun, termasuk bentuk dan media elektronik, dan ini artinya termasuk situs web.

Pelanggaran hak cipta digolongkan sebagai tindak pidana, bukan lagi perdata. Sehingga dia bukan lagi merupakan delik aduan yg harus menunggu laporan seseorang yang dirugikan. Tapi seperti halnya maling ayam, begitu ketahuan, siapapun boleh melaporkannya atau jika polisi kebetulan memergoki bisa langsung ditindak.
UU No. 19/2002 Tentang Hak Cipta dibuat untuk melindungi ciptaan dengan sistem ynag sama dengan hokum di negara-negara maju. Undang-undang ini memang dibuat atas desakan negara maju, ketika Indonesia menjadi satu-satunya negara ASEAN yang termasuk kedalam Priority Watch List, yaitu daftar negara-negara yang melakukan pelanggaran berat terhadap hak kekayaan intelektual, bersama dengan Cina, Argentina dan Rusia. Contoh pelanggaran hak cipta yakni ketika seseorang melakukan copyright akan suatu karya orang lain tanpa sepengetahuan orang tersebut, misalnya memasukan lagu di media social tanpa menggunakan izin dari pihak yang membuat karya tersebut.

Prosedur Pendaftaran HAKI di Indonesia
       Prosedur pendaftaran HAKI di Indonesia adalah sebagai berikut.
1.      Pemohon paten harus memenuhi segala persyaratan.
2.  Dirjen HAKI akan mengumumkannya 18 (delapan belas) bulan setelah tanggal penerimaan permohonan paten.
3.   Pengumuman berlangsung selama 6 (enam) bulan untuk mengetahui apakah ada keberatan atau tidak dari masyarakat.
4.   Jika tahap pengumuman ini terlewati dan permohonan paten diterima, maka pemohon paten berhak mendapatkan hak patennya untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun sejak terjadi filling date.Cara Pendaftaran Hak Atas Kekayaan Milik Intelektual, Hak Paten, Hak Cipta, Merek.

Sumber:

Read More

Minggu, 05 November 2017

EVALUASI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 DALAM MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI DI INDONESIA PADA STUDI KASUS PT. CIPUTRA SURYA, Tbk.

Nama           : Eben Haezer Sianturi
Kelas           : 4ID10
NPM           : 33414384
Judul Jurnal : EVALUASI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001                                                  DALAM MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI DI INDONESIA PADA
                       STUDI KASUS PT. CIPUTRA SURYA, Tbk.                      

Resume :
            Seiring dengan perkembangan jaman dan dibarengi dengan sikap kritis yang selektif dari pelanggan dalam memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, serta adanya kompetisi antar perusahaan-perusahaan penyedia jasa konstruksi khusunya di bidang perumahan yang semakin ketat, mejadikan perusahaan tersebut dituntut untuk selalu menghasilkan produk – produk yang bermutu agar tidak ditinggalkan pelanggannya.
Kondisi tersebut menyadarkan PT. Ciputra Surya, Tbk, sebagai pengembang untuk mempertahankan kualitas produknya dengan kata lain mempertahankan mutu produksi rumahnya secara konsisten dengan menggunakan standard ISO 9001-2008.
Hal ini menekankan bahwa ISO 9001 memerlukan yang didokumentasikan sistem manajemen mutu", dan bukan "sistem dokumen". Disamping itu kawasan CitraLand Surabaya yang merupakan kawasan pengembangan PT. Ciputra Surya, Tbk.ini beberapa kali merubah take line – nya, dari Citraland Surya, lalu Citraland City kemudian CitraRaya “Kota Mandiri”, dan sekarang menggunakan “The Singapore of Surabaya”, serta ditambahkan Green, Clean and Modern City. PT. Ciputra Surya, Tbk. bertekad mengembangkan Surabaya Barat yang awalnya merupakan lahan kering tadah hujan lalu dikembangkan menjadi kawasan hijau dan bersih sesuai dengan take linenya “The Singapore of Surabaya”, serta menuju ke kota modern. Dalam perjalanannya pengembangan kawasan CitraLand mengalami pasang surut seperti halnya perkembangan Property di Indonesia, yang paling parah pada saat resesi ekonomi global tahun 1998.
            Pengaruh Penerapan terhadap ISO 9001 PT, Pembangunan Perumahan cabang V Wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, menyarankan bahwa telah ditemukan variabel penentu yang berpengaruh terhadap penyebab terjadinya rework, yaitu frekuensi rework yang digunakan sebagai umpan balik (feedback) untuk pengambilan tindakan pengendalian pada pekerjaan struktur dan keterbatasan atau kekurangan tenaga pengawas dalam memonitor proses pelaksanaan konstruksi,(Lukman: 2010). 
Kajian Penerapan ISO 9000 Terhadap Tingkat Kecacatan Produk Beton Pracetak Pada PT.
Wijaya Karya Beton Boyolali Jawa Tengah, dari identifikasi produk cacat dapat diketahui bahwa kecacatan yang terjadi tidak pernah dalam satu kategori atau penyebab kecacatan produk selalu berbeda dan setiap ditemukan produk cacat telah dilakukan perbaikan sesuai dengan prosedur yang berlaku.Hal ini telah membuktikan bahwa metode pengawasan telah berfungsi dengan baik, dari aspek yang lebih luas menunjukkan bahwa pelaksanaan ISO 9002 pada PT.WIKA BETON telah berjalan cukup baik, (Setya Winarno& Gunawan Wibisono:2002)
            Model Proses Pembangunan Ruma. Pada proses penelitian ini, akan dilakukan suatu pendekatan atas dasar teori yang berlaku maupun fenomena yang terjadi, dengan cara mengidentifikasikan faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses pelaksanaan Pembangunan.
Dari beberapa sumber memberikan masukan terkait hal–hal yang mempengaruhi proses konstruksi mempunyai faktor–faktor kegiatan yang dapat dikaregorikan sebagai variabel bebas. Dimana variabel bebas ini dirumuskan melalui hasil wawancara bebas maupun studi kepustakaan dan disadur dari penelitian terdahulu (Luksman : 2010), mengenai keadaan–keadaan yang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap proses pelaksanaan proyek konstruksi.
            Dari hasil analisa variabel menunjukkan korelasi antar variabel–variabel, dominan angka 0,5 sampai dengan 1, ini berarti variabel–variabel tersebut menunjukkan hubungan yang kuat dan
sangat kuat bahkan menuju ke sempurna artinya apabila ditingkatkan kualitas dari salah satu variabel tersebut akan berpengaruh pada variabel yang lain, begitu pula akan terjadi kebalikannya. Dan bila diukur dalam indeks, untuk penerapan ISO 0,726 dan imformasi yang mungkin menpengruhi pembangunan rumah 0,905 serta hambatan–hambatan dalam penerapan manajemen mutu 0,633. Dengan indikator–indikator tersebut dan tertuang didalam pembahasan, maka Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dalam Manajemen Proyek Konstruksi di Indonesia Pada Studi Kasus PT. Ciputra Surya,Tbk., dilakukan sesuai dengan prosedur–prosedur yang tertuang di dalam ISO 9001 dan dijalankan dengan baik.  Berdasarkan data sekunder terlihat biaya ulang/ rework/ purna jual, mempunyai prosentase yang kecil terhadap biaya proyek tahun berjalan, yaitu 8,46‰ di tahun 2011 dan 6,47 ‰ tahun 2012. Terjadi penurunan biaya rework untuk periode tersebut.


Read More

My Blog List

Laman gunadarma

Pages

Total Pageviews

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts