Sabtu, 27 Desember 2014

Tulisan 3 : Manusia dan Tanggung Jawab

                             Tanggung Jawab Seorang Anak


   Di pagi hari yang cerah ada seorang anak laki-laki yang bernama Bryan terbangun dari tempat tidurnya dan ingin segera berangkat kuliah namun di tengah kemalasannya ia tertidur lagi. Padahal dia masuk pukul 08.30 untuk pergi ke kuliah sedangkan pukul 08.00 ia masih tertidur.
  Melihat anaknya masih tertidur pulas ibunya pun langsung membangunkannya , meski harus berupaya keras membangunkannya.

"Bangun nak, sebentar lagi kamu masuk kuliah", panggil ibu

"Iya bu , sebentar lagi nih", sahut Bryan

Ditengah keasyikan dalam tidur Bryan , tiba-tiba datang sang Ayah dengan membawa air seember dan mengguyur seluruh badan Bryan. Dan Bryan pun terkejut.

"Dasar kamu anak pemalas, lakukan segala sesuatu dengan tanggung jawab. Kalo kuliah, kuliah lah yang benar dan tanggung jawab." , sahut Ayah dengan nada yang marah.

Segera pun Bryan lekas ke kamar mandi dan merasa jengkel terhadap ayahnya.

Sesampainya di tempat kuliah , ia pun masih merasa ngantuk dan kembali tertidur di mejanya. Bryan seperti nya kehilangan semangat hidupnya seperti tidak ada arah dan tujuan. Disebelahnya ada sahabat Bryan yang sudah bersahabat sejak kelas 2 SMA. Temannya ini bernama Alex. Namun berbeda dengan Bryan , Alex ini sangat rajin dalam hal apapun bahkan nilainya pun selalu bagus di setiap mata kuliah.

"Hey Bryan bangun lu , dosen udah mau masuk" , sambil menggoyangkan badan Bryan.

"Ah bawel lu berisik . Ga tau orang ngantuk apa" , sahut Bryan.

"Masih pagi woy , nge-game mulu sih lu malem-malem jadi lupa tidur kan lu. , jawab Alex.

Dosen pun datang dan memberikan materi mata kuliah Bahasa Indonesia dan membahas beberapa soal. Dosen itu melihat Bryan tertidur pulas namun dosen itu tidak mau memperdulikannya.

Karena merasa bosan , Bryan pun keluar dari ruang kelas setelah pelajaran Bahasa Indonesia . Dia beralih untuk bermain PS sendirian di rental. Bryan pun main sampe malem sampai pukul 09.30 . Dia pulang dengan jalan kaki dan dalam kondisi mengantuk.
Namun, tiba-tiba ia melihat seorang pemulung usianya masih remaja. Seorang pemulung itu memulung sampai malam. Dan disitu pun hati Bryan menghampiri pemulung tersebut.

"Dik , kenapa kamu mulung sampai malam?" , tanya Bryan

"Aku mulung buat cari uang pengobatan ibu ku karena ayahku sudah tiada dan ini tanggung jawab ku membiayai pengobatan ibuku" , jawab anak itu.

Dan mulai disitu pun hati Bryan mulai terombang ambing karena melihat perlakuan anak itu dan memulai mengingat perkataan ayahnya bahwa : lakukan segala sesuatu dengan tanggung jawab.
Dan bryan pun segera pulang dan ingin berlutut dan berdoa dihadapan Tuhan , Bryan pun berdoa sambil meneteskan air mata.

"Ooohhhhh Tuhan maafkan aku , aku sangat lalai sekali dengan tanggung jawabku , aku lupa dengan segala tanggung jawabku , semua perlakuanku selama ini sangatlah bodoh. Ampuni aku ya , Tuhan . Aku sangat malu sekali dengan anak itu . Anak sekecil itu sudah tau tanggung jawabnya, tapi aku melupakan bahkan tidak mau peduli dengan segala tanggung jawabku. Bimbing aku ya Tuhan supaya aku bisa melakukan tanggung jawabku sesuai dengan kehendak-Mu. " , Doa Bryan sambil meneteskan air mata.

Melihat hal itu sang ibu pun menghampiri anaknya

"Nak , emang begitulah hidup ini . Harus penuh dengan tanggung jawab dan resikonya berat untuk ditanggung" , saran ibu.

"Tapi bu aku sepertinya tidak kuat dengan ini semua , terlalu berat bagiku." , jawab Bryan

"Tetap tenang nak dan fokus saja ibu akan mendukung kamu dan selalu berada disisimu", sahut Ibu
"Tanggung jawab kamu adalah belajar yang benar ketika di kuliah kamu . Setelah itu kamu juga harus menghormati orang tua mu karena itulah "The Basic of Life" . Karena orang tuamu lah wakil Tuhan dalam hal segala sesuatu" , tambah ibu.

"Iya bu mulai sekarang aku akan fokus terhadap tanggung jawabku , tapi bu aku masih boleh bermain game kan?" , tanya Bryan

"Nak , bermain game sebenarnya boleh saja tapi ingat kamu sudah besar kamu,  harus sudah bisa menentukan mana yang "sia-sia" dan mana yang "berguna" . " , jawab ibu.

Mulai keesokan harinya Bryan pun menjalani harinya penuh dengan semangat dan sepertinya ia sudah menemukan tujuan hidupnya dan melakukannya dengan segala penuh tanggung jawab.

"Nak , akhir-akhir ini Ayah melihat ada yang berbeda dari kamu", tanya sang ayah.

"Iya yah , aku sekarang sudah mulai merasakan indahnya hidup ini dan aku sudah mulai menemukan semangat hidup yang baru", jawab Bryan dengan penuh sukacita.

"Wah Bryan ayah sangat kagum sama kamu , sini nak ayah ingin memeluk kamu", sambil peluk Bryan

"Ayah terima kasih selama ini ayah mengajarkan aku untuk tanggung jawab dan ayah lah yang menjadi contoh dalam hidupku dan ayah tidak pernah bosan untuk mengingatkanku", kagum si Bryan.

Karya : Eben Haezer Sianturi


Dari uraian cerita diatas banyak pesan yang dapat kita ambil adalah :
1. Seorang anak harus menegerti apa itu tanggung jawab , dan mengerti tanggung jawab seorang anak.
2. Orang tua harus terus menerus membimbing anaknya , karena itulah tanggung jawab orang tua terhadap anak
3. Tanggung jawab tidak hanya di dunia saja , namun tanggung jawab kepada Tuhan . Bahwa apa yang ia lakukan selama hidup ini penuh resiko yang harus ditanggung
Read More

Tugas 3 : Manusia dan Keadilan

                                                           Manusia dan Keadilan


A.  Pengertian keadilan

     
Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit.
     Keadilan menurut plato  diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal.
     Keadilan  menurut Socrates, keadilan akan tercipta bilamana warga Negara sudah merasakan bahwa pemerintah sudah melakukan tugasnya dengan baik. Mengapa diproyeksikan kepada pemerintah ? sebab pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika masyarakat.

B. Keadilan sosial

     Dalam sila kelima pancasila berbunyi : keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Prinsip itu dijelaskan sebagai prinsip "Tidak ada kemiskinan di dlama Indonesia merdeka" .Selanjutnya untuk mewujudkan keadilan sosial itu, diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk, yakni :
1)      Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.2)      Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati           hak-hak oranng lain.3)      Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan4)      Sikap suka bekerja keras

5)      Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.

C. Berbagai macam keadilan

1.  Keadilan legal atau keadilan moral
      Keadilan timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk memberi tempat yang selaras kepada bagian-bagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud dalam masyarakat bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara baik mennurut kemampuannya. Fungsi penguasa ialah membagi-bagikan fungsi-fungsi dalam negara kepada masing-masing orang sesuai dengan keserasian itu.Ketidakadilan terjadi apabila ada campur tangan terhadap pihak lain yang melaksanakan tugas-tugas yang selaras sebab hal itu akan menciptakan pertentangan dan ketidakserasian.

2.  Keadilan distributif
     Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan tidak sama (justice is done when equels are treated equally).

3.  Keadilan komulatif
  Keadilan ini bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.Bagi Aristoteles pengertian keadilan ini merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrem menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat

D. Kejujuran

Kejujuran atau jujur artinya apa-apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya, apa yang dikatakan sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Sikap jujur perlu dipelajari oleh setiap orang, sebab kejujuran mewujudkan keadilan, sedangkan keadilan menuntuk kemuliaan abadi, jujur memberikan keberanian dan ketentraman hati, serta menyucikan lagipula membuat luhurnya budi pekerti. Teguhlah pada kebenaran , sekalipun kejujuran dapat merugikanmu, serta jangan pula berdusta, walaupun dustamu dapat menguntungkanmu.

E.  Kecurangan
      Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hari nuraninya atau, orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan berusaha. Kecurangan menyebabkan orang menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya, dan senang bila masyarakat disekelilingnya hidup menderita. Bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan. Ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya, ada 4 aspek yaitu aspek ekonomi, aspek kebudayaan, aspek peradaban dan aspek teknik. Apabila keempat asepk tersebut dilaksanakan secara wajar, maka segalanya akan berjalan sesuai dengan norma-norma moral atau norma hukum. Akan tetapi, apabila manusia dalam hatinya telah digerogoti jiwa tamak, iri, dengki, maka manusia akan melakukan perbuatan yang melanggar norma tersebut dan jadilah kecurangan.

F. Pemulihan nama baik 
   Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menajaga dengan hati-hati agar  namanya baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi orang/tetangga disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai harganya. Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau boleh dikatakan bama baik atau tidak baik ini adalah tingkah laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi orang, perbuatn-perbuatan yang dihalalkan agama dan sebagainya. Pada hakekatnya pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya; bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan ahlak yang baik. Untuk memulihkan nama baik manusia harus tobat atau minta maaf. Tobat dan minta maaf tidak hanya dibibir, melainkan harus bertingkah laku yang sopan, ramah, berbuat darma dengan memberikan kebajikan dan pertolongan kepaa sesama hidup yang perlu ditolong dengan penuh kasih sayang , tanpa pamrin, takwa terhadap Tuhan dan mempunyai sikap rela, tawakal, jujur, adil dan budi luhur selalu dipupuk.

G.  Pembalasan
      Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang. Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat balasan yang bersahabat. Sebaliknya pergaulan yagn penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula. Pada dasarnya, manusia adalah mahluk moral dan mahluk sosial. Dalam bergaul manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu. Bila manusia berbuat amoral, lingkunganlah yang menyebabkannya. Perbuatan amoral pada hakekatnya adalah perbuatan yang melanggar atau memperkosa hak dan kewajiban manusia. Oleh karena itu manusia tidak menghendaki hak dan kewajibannya dilanggar atau diperkosa, maka manusia berusaha mempertahankan hak dan kewajibannya itu. Mempertahankan hak dan kewajiban itu adalah pembalasan.

Sumber : Nugroho, W. 1996. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : Universitas Gunadarma
Read More

My Blog List

Laman gunadarma

Pages

Total Pageviews

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts