1. Definisi lingkungan menurut para
ahli
:
-
Menurut Ahmad (1987) lingkungan hidup merupakan suatu system didalam kehidupan dimana
terdapat campur.
-
Sedangkan menurut S.J MCNAUGHTON &
LARRY L. WOLF Lingkungan hidup adalah semua faktor ekstrenal yang bersifat
biologis dan fisika yang langsung mempengarui kehidupan, pertumbuhan,
perkembangan dan reproduksi organisme.
-
Pengertian
Definisi Lingkungan Menurut PROF DR. IR. OTTO SOEMARWOTO Lingkungan hidup
adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati
yang mempengaruhi kehidupan kita.
Definisi penghetahuan lingkungan menurut para ahli :
Lingkungan
hidup menjadi kajian ilmu pengetahuan diawali dari ahli seorang Biologi bernama
Ernest Haeckel. Pada tahun 1860, Ernest Haeckel memperkenalkan istilah
lingkungan hidup atau ekologi. Istilah ekologi berasal dari bahasa
Yunani, yaitu oikos dan logos. Oikos berarti rumah,
sedangkan logos berarti ilmu. Berawal dari konsep ekologi yang
diperkenalkan oleh Ernest Haeckel tersebut mendorong banyak ahli untuk lebih
memperdalam konsep tentang lingkungan hidup.
-
Menurut Soedjono
Lingkungan hidup adalah sebagai lingkungan fisik
atau jasmani yang terdapat di alam. Hali
ini menjelaskan bahwa manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan dilihat dan dianggap
sebagai perwujudan fisik jasmani. Menurut definisi Soedjono, lingkungan hidup
mencakup lingkungan hidup manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan yang ada di
dalamnya.
-
Sambas
Wirakusumah
Definisi mengenai
lingkungan hidup tidak hanya datang dari para ahli, tetapi definisi tersebut
dituangkan pula dalam undang-undang, yaitu Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Di dalam undang-undang
ini, lingkungan hidup diartikan sebagai kesatuan, dan mahluk hidup termasuk di
dalamnya manusia dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya.
Menurut Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tersirat
bahwa lingkungan hiduplah yang mempengaruhi mahluk hidup, termasuk di dalamnya
manusia. Manusia hendaknya menyadari kalau alamlah yang memberi kehidupan dan
penghidupan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan merupakan
semua aspek kondisi eksternal biologis, dimana organisme hidup dan ilmu-ilmu
lingkunga menjadi studi aspek lingkungan organisme itu.
-
Otto Soemarwoto
Menurut Otto Soemarwoto bahwa lingkungan hidup
merupakan semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang kita tempati dan
mempengaruhi kehidupan kita. Menurut batasan tersebut secara teoritis ruang
yang dimaksud tidka terbatas jumlahnya. Adapun secara praktis ruang yang
dimaksud selalu dibatasi menurut kebutuhan yang dapat ditentukan.
2. Jelaskan asas-asas penghetahuan
lingkungan
Pengetahuan lingkungn memeiliki
beberapa asas dalam pengembangannya. Asas- asas tersebut diantaranya yaitu:
A.
ASAS 1 : Mengenai tentang hokum termodinamika
Asas
ini adalah sebenarnya serupa dengan hokum Thermodinamika I, yang sangat
fundamental dalam fisika. Asas ini dikenal sebagai hukum konservasi
energi dalam persamaan matematika. Semua energi yang memasuki sebuah organisme
hidup, populasi atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang tersimpan
atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain
tetapi tidak dapat hilang, dihancurkan atau diciptakan.
Contoh:
Terbuangnya
kalori, energi dalam bentuk makanan yang diubah oleh jasad hidup menjadi energi
untuk tumbuh, berbiak, menjalankan proses metabolisme, dan yang terbuang
sebagai panas.
B.
ASAS 2 : Mengenai perubahan energy yang
efisien
Asas ini
sama dengan hukum termodinamika kedua dalam ilmu fisika. Hal ini berarti
meskipun energi itu tidak pernah hilang, namun demikian energi tersebut akan
diubah dalam bentuk yang kurang bermanfaat. Secara keseluruhan energi di planet
kita ini terdegradasi dalam bentuk panas tanpa balik, yang kemudian beradiasi
ke angkasa.
Energi
yang dapat dimanfaatkan oleh kita seperti tumbuhan, hewan, ikan dsb., itu
termasuk kategori sumber alam, namun demikian apakah sumber alam ini dapat
diukur manfaatnya dan apa batasan sumber alam tersebut?.
Sumber
alam adalah segala sesuatu yang diperlukan oleh organisme hidup, populasi, atau
ekosistem yang pengadaannya hingga ke tingkat optimum atau mencukupi, sehingga
akan meningkatkan daya pengubahan energi. Dalam
sistem biologi, energi yang dimanfaatkan baik oleh jasad hidup, populasi maupun
ekosistem kurang efisien, karena masukan energi dapat dipindahkan dan
digunakan oleh organisme hidup yang lain. Contohnya pada piramida makanan,
tingkatan konsumen yang paling bawah mendapatkan asupan energi yang banyak,
sebaliknya konsumen paling atas hanya mendapatkan sedikit, disamping itu pada
setiap tingkatanpun energi tidak dimanfaatkan secara efisien (banyak terbuang).
C.
ASAS 3 : Menegani materi, energy, ruang,
waktu, dan keanekaragaman
Materi dan
energi sudah jelas termasuk kedalam sumber alam. Ruang yang dimanfaatkan oleh
organisme hidup untuk hidup, berkembang biak dsb. dapat dianalogkan dengan
materi dan energi, karena dibutuhkan, sehingga secara asas termasuk katagori
sumber alam. Begitu pula dengan waktu, meskipun tidak dapat berdiri sendiri,
namun termasuk kategori sumber alam, karena berapa waktu yang dibutuhkan oleh
mahluk hidup untuk mendapatkan makanan. Keanekaragaman juga termasuk ke dalam
kategori sumber alam, karena apabila suatu spesies hanya memakan satu spesies
saja akan mudah terancam punah, namun apabila makanannya beranekaragam dia akan
mampu “survive”.
Materi,
energi, ruang, waktu, dan keanekaragaman, termasuk kategori sumberdaya alam.Pengubahan
energi oleh system biologi harus Berlangsung
pada kecepatan yang sebanding dengan adanya materi dan energi di lingkungannya.
Pengaruh ruang secara asas adalah beranalogi dengan materi dan energi sebagai
sumber alam.
Contoh:
Ruang
yang sempit: dpt mengganggu proses pembiakan organisme dg kepadatan tinggi.
Ruang
yang terlalu luas: jarak antar individu dalam populasi semakin jauh, kesempatan
bertemu antara jantan dan betina semakin kecil sehingga pembiakan akan
terganggu. Jauh
dekatnya jarak sumber makanan akan berpengaruh terhadap perkembangan populasi. Waktu
sebagai sumber alam tidak merupakan besaran yang berdiri sendiri. Misal hewan
mamalia dipadang pasir, pada musim kering tiba persediaan air habis di
lingkungannya, maka harus berpindah kelokasi yang ada sumber airnya. Berhasil
atau tidaknya hewan bermigrasi tergantung pada adanya cukup waktu dan energi
untuk menempuh jarak lokasi sumber air. Keaneka-ragaman
juga merupakan sumberdaya alam. Semakin beragam jenis makanan suatu spesies
semakin kurang bahayanya apabila menghadapi perubahan lingkungan yang
dapat memusnahkan sumber makanannya. Asas
3 ini mempunyai implikasi yang penting bagi kehidupan manusia untuk mencapai
kesejahteraannya
D.
ASAS 4 : Menegenai sumber daya alam,
kalau pengadaannya sudah mencapai optimum, pengaruh unit kenaikannya
sering menurun dengan penambahan sumberalam itu sampai ke suatu tingkat
maksimum.
Untuk
semua kategori sumber alam (kecuali keanekaragaman dan waktu) kenaikan
pengadaannya yang melampui batas maksimum, bahkan akan berpengaruh merusak
karena kesan peracunan. Ini adalah asas penjenuhan. Untuk banyak gejala
sering berlaku kemungkinan penghancuran yang disebabkan oleh pengadaan
sumberalam yang sudah mendekati batas maksimum.Asas
4 tersebut terkandung arti bahwa pengadaan sumberalam mempunyai batas optimum,
yang berarti pula batas maksimum, maupun batas minimum pengadaan sumberalam
akan mengurangi daya kegiatan sistem biologi.
Contoh:
Pada
keadaan lingkungan yang sudah stabil, populasi hewan atau tumbuhannya cenderung
naik-turun (bukan naik terus atau turun terus). Maksudnya adalah akan terjadi
pengintensifan perjuangan hidup, bila persediaan sumberalam
berkurang. Tetapi sebaliknya, akan terdapat ketenangan kalau sumberalam
bertambah. Untuk
semua kategori sumberdaya alam (kecuali keanekaragaman dan waktu) kenaikan
pengadaannya yang melampaui batas maksimum, bahkan akan berpengaruh merusak
karena kesan peracunan. Ini adalah asas penjenuhan. Untuk banyak gejala sering
berlaku kemungkinan penghancuran yang disebabkan oleh pengadaan sumber alam
yang sudah mendekati batas maksimum.
Pada
asas ini mempunyai arti bahwa pengadaan sumber alam mempunyai batas optimum,
yang berarti bahwa batas maksimum maupun minimum sumber alam akan mengurangi
daya kegiatan sistem biologi. Dari sini dapat ditarik suatu arti yang penting,
yaitu karena adanya ukuran optimum pengadaan sumber alam untuk populasi, maka
naik turunnya jumlah individu populasi itu tergantung pada pengadaan sumber
alam pada jumlah tertentu.
E.
ASAS 5
Pada
asas 5 ini ada dua hal penting, pertama jenis sumber alam yang tidak
dapat menimbulkan rangsangan untuk penggunaan lebih lanjut, sedangkan kedua
sumber alam yang dapat menimbulkan rangsangan untuk dapat digunakan lebih
lanjut.
Contoh:
Suatu
jenis hewan sedang mencari berbagai sumber makanan. Kemudian didapatkan suatu
jenis tanaman yang melimpah di alam, maka hewan tersebut akan memusatkan perhatiannya
kepada penggunaan jenis makanan tersebut. Dengan demikian, kenaikan sumberalam
(makanan) merangsang kenaikan pendayagunaan.
F.
ASAS 6
Individu
dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan daripada saingannya,
cenderung berhasil mengalahkan saingannya.
Pengertian: Asas
ini adalah pernyataan teori Darwin dan Wallace. Pada jasad hidup terdapat
perbedaan sifat keturunan Dalam hal tingkat adaptasi terhadap faktor lingkungan
fisik atau biologi. Kemudian timbul kenaikan kepadatan populasinya sehingga
timbul persaingan. Jasad hidup yang kurang mampu beradaptasi akan kalah dalam
persaingan. Dapat diartikan pula bahwa jasad hidup yang adaptif akan mampu
menghasilkan banyak keturunan daripada yang non-adaptif.
Pada
asas ini berlaku “seleksi alam”, artinya bagi spesies-spesies yang mampu
beradaptasi baik dengan faktor biotik maupun abiotik, dia akan berhasil
daripada yang tidak dapat menyesuaikan diri. Dapat diartikan pula, spesies yang
adaptif akan mampu menghasilkan keturunan lebih banyak daripada yang non
adaptif, Sehingga individu-individu yang adaptif ini mempunyai kesan lebih
banyak merusak
G.
ASAS 7
Kemantapan
keanekaragaman suatu komunitas lebihtinggi di alam yang “mudah diramal”.
Pengertian
:
“ Mudah
diramal” : : adanya keteraturan yang pasti pada pola faktor lingkungan pada
suatu periode yang
relative lama. Terdapat fluktuasi turun-naiknya kondisi
lingkungan di semua habitat, tetapi mudah dan sukarnya untuk diramal
berbeda dari satu habitat ke habitat lain.
Dengan
mengetahui keadaan optimum pada faktor lingkungan bagi kehidupan suatu
spesies, maka perlu diketahui berapa lama keadaan tersebut dapat
bertahan. Pada asas ini arti kata “mudah diramal” ialah adanya keteraturan yang
pasti pada pola faktor lingkungan dalam suatu periode yang relatif lama. Adanya
fluktuasi turun-naiknya kondisi lingkungan, besar-kecilnya fluktuasi, dan dan
sukar-mudahnya untuk diramal berbeda untuk semua habitat. Sehingga diharapkan
pada setiap lingkungan adanya penyebaran spesies yang berbeda-beda
kepadatannya. Apabila terjadi perubahan lingkungan sedemikian rupa, maka akan
terjadi perubahan pengurangan individu yang sedemikian rupa sampai pada batas
yang membahayakan individu-individu spesies tersebut. Lingkungan yang stabil
secara fisik merupakan lingkungan yang mempunyai jumlah spesies yang banyak,
dan mereka dapat melakukan penyesuaian terhadap lingkungannya tersebut (secara
evolusi). Sedangkan lingkungan yang tidak stabil adalah lingkungan yang dihuni
oleh spesies yang jumlahnya relatif sedikit. Menurut Sanders (1969) bahwa
komunitas fauna dasar laut mempunyai keanekaragaman spesies terbesar, hal ini
dijumpai pada habitat yang sudah stabil sepanjang masa dan lama. Kemudian
diinterpretasikan oleh Slobodkin dan Sanders (!969) sebagai pengaruh lingkungan
yang mudah diramal (stabil). Maksudnya ialah semakin lama keadaan lingkungan
dalam kondisi yang stabil, maka semakin banyak keanekaragaman spesies yang
muncul disitu sebagai akibat berlangsungnya proses evolusi. Menurut Pilelou
(1969) keadaan iklim yang stabil sepanjang waktu yang lama, tidak saja
melahirkan keanekaragaman spesies yang tinggi, tetap juga akan menimbulkan
keanekaragaman pola penyebaran kesatuan populasi.
H.
ASAS 8 Sebuah
habitat dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson, bergantung kepada
bagaimana niche dalam lingkungan hidup itu dapat memisahkan takson tersebut.
Pengertian:
Kelompok
taksonomi tertentu dari suatu jasad hidup ditandai oleh keadaan lingkungannya
yang khas (niche), tiap spesies mempunyai niche tertentu. Spesies dapat hidup
berdampingan dengan spesies lain tanpa persaiangan, karena masing-masing
mempunyai keperluan dan fungsi yang berbeda di alam. Pada
asas ini menyatakan bahwa setiap spesies mempunyai nicia tertentu, sehingga
spesies-spesies tersebut dapat berdampingan satu sama lain tanpa berkompetisi,
karena satu sama lain mempunyai kepentingan dan fungsi yang berbeda di
alam. Tetapi apabila ada kelompok taksonomi yang terdiri atas spesies dengan
cara makan serupa, dan toleran terhadap lingkungan yang bermacam-macam serta
luas, maka jelas bahwa lingkungan tersebut hanya akan ditempati oleh spesies
yang keanekaragamannya kecil.
I. ASAS 9
Keanekaragaman
komunitas sebanding dengan biomassa dibagi produktivitas.
T
= K x (B/P) ; D ≈ T
T
= waktu rata-rata penggunaan energi
K
= koefisien tetapan
B
= biomassa
P
= produktivitas
D
= keanekaragaman
Pengertian:
Asas
ini mengandung arti, bahwa efisiensi penggunaan aliran energidalam sistem
biologi akan meningkat dengan meningkatnya kompleksitas organisasi sistem
biologi dalam suatu komunitas.
Pada
asas ini menurut Morowitz (1968) bahwa adanya hubungan antara biomassa, aliran
energi dan keanekaragaman dalam suatu sistem biologi.
J.
ASAS 10
Pada
lingkungan yang stabil perbandingan antara biomasa dengan produktivitas (B/P)
dalam perjalanan waktu naik mencapai sebuah asimtot.
Pengertian:
Sistem
biologi menjalani evolusi yang Mengarah kepada peningkatan efisiensi penggunaan
energi dalam lingkungan fisik yang stabil, dan memungkinkan berkembangnya keaneka-ragaman. Dalam
asas ini dapat disimpulkan bahwa sistem biologi mengalami evolusi yang mengarah
kepada peningkatan efisiensi penggunaan energi dalam lingkungan fisik yang
stabil, yang memungkinkan berkembangnya keanekaragaman. Dengan kata lain kalau
kemungkinan produktivitas maksimum sudah ditetapkan oleh energi matahari yang
masuk kedalam ekosistem, sedangkan keanekaragaman dan biomassa masih dapat
meningkat dalam perjalanan waktu, maka jumlah energi yang tersedia dalam sistem
biologi itu dapat digunakan untuk menyokong biomassa yang lebih besar. Apabila
asas ini benar, maka dapat diharapkan bahwa dalam komunitas yang sudah
berkembang lanjut pada proses suksesi, rasio biomassa produktivitas akan lebih
tinggi bila dibandingkan dengan komunitas yang masih muda. Pada kenyataan di
alam memang demikian, sebab spesies bertambah, dan ditemukan pula tumbuhan
berkayu sehingga diperoleh stratifikasi.
Implikasi
dari asas ini bahwa sebuah komunitas dapat dibuat tetap muda dengan jalan
memperlakukan fluktuasi iklim yang teratur. Atau pada komunitas buatan lahan
pertanian dengan jalan mengambil daun-daunannya untuk makanan hewan.
K.
ASAS 11
Sistem
yang sudah mantap (dewasa) akan mengekploitasi yang belum mantap (belum
dewasa).
Pengertian:
Ekosistem,
populasi atau tingkat makanan yang sudah dewasa memindahkan energi,
biomasa, dan keanekaragaman dari tingkat organisasi yang belum dewasa. Dengan
kata lain, energi, materi, dan keanekaragaman mengalir melalui suatu kisaran
yang menuju ke arah organisasi yang lebih kompleks. (Dari subsistem yang rendah
keanekara-gamannya subsistem yang tinggi keanekaragamannya).
Arti
dari asas ini adalah pada ekosistem, populasi yang sudah dewasa
memindahkan energi, biomassa, dan keanekaragaman tingkat organisasi ke arah
yang belum dewasa. Dengan kata lain, energi, materi dan keanekaragaman mengalir
melalui suatu kisaran yang menuju ke arah organisasi yang lebih kompleks, atau
dari subsistem yang lebih rendah keanekaragamannya ke subsistem yang lebih
tinggi keanekaragamannya
L.
ASAS 12
Kesempurnaan
adaptasi suatu sifat atau tabiat bergantung pada kepentingan relatifnya dalam
keadaan suatu lingkungan.
Pengertian:
Populasi
dalam ekosistem yang belum mantap, kurang bereaksi terhadap perubahan
lingkungan fisikokimia dibandingkan dengan populasi dalam ekosistem yang sudah
mantap. Populasi dalam lingkungan dengan kemantapan fisiko kimia yang cukup
lama, tak perlu berevolusi untuk meningkatkan kemampuannya beradaptasi dengan
keadaan yang tidak stabil.
Asas
ini merupakan kelanjutan dari asas 6 dan 7. Apabila pemilihan (seleksi)
berlaku, tetapi keanekaragaman terus meningkat di lingkungan yang sudah stabil,
maka dalam perjalanan waktu dapat diharapkan adanya perbaikan terus-menerus
dalam sifat adaptasi terhadap lingkungan. Jadi, dalam ekosistem yang sudah
mantap dalam habitat (lingkungan ) yang sudah stabil, sifat responsive terhadap
fluktuasi faktor alam yang tak terduga ternyata tidak diperlukan. Yang
berkembang justru adaptasi peka dari perilaku dan biokimia lingkungan sosial
dan biologi dalam habitat itu. Evolusi pada lingkungan yang sukar ditebak
perubahan faktor alamnya cenderung memelihara daya plastis anggota populasi.
Sedangkan evolusi pada lingkungan yang mantap, beranekaragam secara biologi
cenderung menggunakan kompleksitas itu untuk bereaksi terhadap kemungkinan
beraneka-macam perubahan.
Implikasi
dari asas ini bahwa sesungguhnya tidak ada sebuah strategi evolusi yang terbaik
dan mandiri, semua tergantung pada kondisi lingkungan fisik. Kesimpulannya
bahwa populasi pada ekosistem yang belum mantap, kurang bereaksi terhadap
perubahan lingkungan fisikokimia dibandingkan dengan populasi pada
ekosistem yang sudah mantap.
M.
ASAS 13
Lingkungan
yang secara fisik mantap memungkinkan terjadinya penimbunan keanekaragaman
biologi dalam ekosistem yang mantap, yang kemudian dapat menggalakkan
kemantapan populasi lebih jauh lagi. Asas
ini merupakan penjabaran dari asas 7, 9 dan 12. Pada komunitas yang mantap,
jumlah jalur energi yang masuk melalui ekosistem meningkat, sehingga apabila
terjadi suatu goncangan pada salah satu jalur, maka jalur yang lain akan
mengambil alih, dengan demikian komunitas masih tetap terjaga kemantapannya.
Apabila kemantapan lingkungan fisik merupakan suatu syarat bagi keanekaragaman
biologi, maka kemantapan faktor fisik itu akan mendukung kemantapan populasi
dalam ekosistem yang mantap dan komunitas yang mantap mempunyai umpan-balik
yang sangat kompleks. Disini ada hubungan antara kemantapan ekosistem dengan
efisiensi penggunaan energi.
N.
ASAS 14
Derajat
pola keteraturan naik-turunnya populasi tergantung pada jumlah keturunan dalam
sejarah populasi sebelumnya yang nanti akan mempengaruhi populasi itu.
Asas
ini merupakan kebalikan dari asas ke 13, tidak adanya keanekaragaman yang
tinggi pada rantai makanan dalam ekosistem yang belum mantap, menimbulkan
derajat ketidakstabilan populasi yang tinggi.
Ciri-Ciri
Lingkungan/ Komunitas yang Mantap:
• Jumlah jalur energi yang masuk melalui ekosistem meningkat (banyak)
•
Lingkungan fisik mantap (mudah“diramal”)
•
Sistem control umpan balik (feedback) komunitas sangat kompleks
•
Efisiensi penggunaan energi
•
Tingkat keanekaragaman tinggi.
Sumber :