Kepakaran Seorang Sarjana Teknik Industri
menjadikan industri sebagai titik awal dan pusat pengembangan karirnya. sarjana
teknik industri terlibat dalam pengorganisasian, desain tempat kerja dan laju
aliran materi dalam proses produksi di pabrik. Lapangan kerja bagi sarjana
teknik industri di zaman sekarang meluas, tidak hanya di manufaktur tetapi juga
di bidang non-manufaktur seperti rumah sakit, toko retail, perbankan, dan
lain-lain. Dalam buku sumber, profesi teknik industri memiliki kompetensi-kompetensi
berikut:
1. Work Design and
Measurement.
2. Plant Location and
layout
3. Engineering Economy
4. Production Planning and
Inventory Control
5. Statistical Quality
6. Linear Programming
7. Operations Research
Dengan semua bekal ilmu yang telah didapatkan, seorang sarjana
teknik industri diharapkan mampu membuka lapangan pekerjaan bagi orang banyak
karena seorang sarjana teknik industri selain dapat me-manage suatu sistem
dengan baik, juga dapat secara langsung turun tangan dalam memperbaiki sistem
tersebut secara kontinyu. Kepakaran dari seorang sarjana teknik industri harus
mampu mengalokasikan segala sesuatu dengan optimal dan efisien. Seorang sarjana
teknik industri dapat merencanakan, menjalankan, mengendalikan dan
mengoptimalkan proses dalam segala sistem terutama sistem produksi. Kepakaran
teknik industri adalah memecahkan masalah yang terkait dalam kehidupan
sehari-hari terutama dalam bidang lapangan pekerjaan.
Karakter-karakter
tidak beretika dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:
1. Melakukan suatu kegaduhan yang mengganggu,
seperti suara radio atau TV, atau mengganggu
mereka dengan melempari halaman orang lain dengan kotoran, atau menutup jalan
orang lain.
2. Mencari-cari kesalahan/kekeliruan orang
lain dan bahagia bila orang lain keliru, bahkan seharusnya kita tidak memandang
kekeliruan dan kealpaan orang lain.
3. Mengunjing (meghibah) dan mengadu
domba orang lain.
4. Memonopoli pembicaraan, tidak
memberikan orang lain kesempatan berbicara.
5. Perkataan kasar, keras, dan ucapan yang
menyakitkan perasaan dan mencari-cari kesalahan
pembicaraan orang lain dan kekeliruannya, karena hal tersebut dapat mengundang
kebencian, permusuhan dan pertentangan.
6. Sombong
Kesombongan adalah hal
yang paling dibenci dalam lingkungan masyarakat. Seseorang yang sombong selalu
merasa dirinya paling hebat sehingga dengan sengaja sering melontarkan atau
melakukan tindakan yang dapat merendahkan dan menyinggung orang lain.
7. Egois
Seorang dengan
karakter egois cenderung mengutamakan kepentingan dirinya sendiri di atas
kepentingan orang lain dan selalu menganggap dirinya yang paling benar.
8. Tempramental
Orang dengan karakter
tempramental cenderung akan dengan mudah menghujat dan menyalahkan orang lain
dengan cara yang tidak beretika seperti membentak, memaki ataupun berlaku kasar
dan lain-lain.
Aktivitas tidak
beretika profesional dalam bekerja, antara lain:
1. Tidak bertanggung jawab dalam
menjalankan tugas, seorang pekerja dalam melaksanakan tanggungjawabnya sebagai
profesional harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional
dalam semua kegiatan yang dilakukannya. jika tidak, maka dianggap tidak
memiliki etika professional.
2. Terlambat masuk kerja, sebagai pekerja
hendaknya mematuhi peraturan yang ada. Tindakan terlambat masuk kerja tidak
mencerminkan keprofesionalan seorang pekerja.
3. Tidak mengikuti peraturan yang berlaku
dalam tempat bekerja suatu perusahaan atau tempat seseorang bekerja memiliki
peraturan-peraturan yang diwajibkan oleh perusahaan tsb. apabila seorang
pekerja tidak dapat mengikuti peraturan perusahaan tsb, maka dianggap tidak
memiliki etika professional.